Minggu, 08 November 2009

Music...music...music...

Tiba-tiba saya ingin membicarakan diri saya sendiri di postingan ini, kalau sebelum2nya saya menjadi orang yang (sok) kritis melalui pandangan-pandangan saya terhadap berbagai hal, kali ini saya ingin menjadi orang yang lebih menceritakan dirinya sendiri. curhat??mungkin... toh semua orang suka bercerita tentang dirinya bukan. tapi saya tidak akan membicarakan soal bagaimana saya dilahirkan, seperti apa masa kecil saya, dengan cara yang bagaimana saya dibesarkan. saya tidak ingat itu semua. yang pasti, entah bagaimana caranya, saat ini saya merasa menjadi orang yang sedikit introvert dan anti-sosial, kalian tebak saja sendiri bagaimana saya dibesarkan.
anyway, mari kita bicara soal musik...kalian tentu juga senang dengan musik bukan? saya juga...musik itu seperti...sesuatu benda yang dimiliki secara personal, tapi dirasakan oleh hampir semua orang, yeah...even sometimes, i felt that music is more heal than any religion.hahaaa...forgive me God...but you're still the almighty one.
saya suka musik. saya besar dengan mendengarkan banyak musik. saya ingat pertama kali main band, saya memainkan smells like teen spiritnya nirvana, 4 simple chord with a millions spirit.hahaa....saya juga sempat tergila-gila dengan Jonathan davis-nya Korn. he's weird actually, but weird in a cool way. Saya ingat, dulu pernah mengumpulkan artikel-artikel korn dari bermacam majalah, yang saya tempelkan di binder saya.hahaa... saya juga sempat keracunan musik emo dan melodic semasa SMA, dan saya tidak tahu kenapa sekarang emo menjadi aliran yang tabu untuk dibicarakaan. kalau yang saya perhatikan, band-band yang dulu mengaku emo, tiba-tiba di myspace-nya, mengganti jenis alirannya menjadi metal, metalcore, experimental thrash, or whatever...saya pribadi mengakui sampai saat ini masih suka mendengarkan letters to you-nya finch, taking back sunday, jimmy eat world. ah, jadi terdengar sok tau. tapi saya tidak sefanatik itu kok terhadap satu aliran.
Memasuki masa kuliah, saya mulai mengenal metal lebih jauh. meskipun dari dulu saya ngefans dengan james hetfield dan metallica-nya. masa kuliah mengenalkan saya pada band-band metal baru seperti KSE, AILD, protest the hero, trivium, dll. band terakhir yang saya sebutkan menjadi idola saya saat ini. dan jika ditanya, kenapa saya tidak konsisten terhadap satu aliran musik, kenapa saya sering bergonta-ganti idola dari masa ke masa. yah...musik tetaplah musik pada akhirnya. bukan sesuatu yang suci. musik bukanlah agama yang harus di sakralkan. kita tidak perlu setia dan menyembah satu aliran musik tertentu. toh para pemusik juga bukanlah nabi, mereka hanya manusia biasa, sama seperti kita. tidak ada yang special dari mereka kecuali, mereka mampu membuat musik yang hebat.
hahh...apa yang sedang saya bicarakan sebenarnya. sudahlah...saya lelah...intinya adalah...setidaknya 30 menit saya sudah terbuang dengan menulis postingan ini, dan saya harus memikirkan apa yang akan saya lakukan selanjutnya untuk membunuh waktu saya. menulis lagi...i don't know, tapi facebook sepertinya lebih menggoda. baiklah, izinkan saya me-log in dulu.Hahaaa

1 komentar:

  1. nice nice ^^ semua orang idup berdasarkan apa yang di dengar,, di rasa,, di lihat.. selama kita "tidak berbuat salah" menurut orang lain,, maka kita aman...

    kadang susah menentukan sikap / kelakuan agar orang lain merasa "kita tidak berbuat salah"

    setelah gw baca posting-postingan lw.. gw akan improve blog gw lebih ke arah jurnalistik... (eh bener ga tulisan gw?? secara gw bukan anak media massa) wekekekeke ^^

    BalasHapus